Rabu, 08 April 2015

Pilih Mana ??


Eswe dan teman-teman kantornya
Sebuah pilihan mudah, banyak orang tahu, tapi tetap saja terjerumus...
*Pilih Berdamai dengan Hati Sendiri atau Berdamai dengan Hati Orang Lain ??*

Jika saya menjadi anda, saya akan memilih Berdamai dengan Hati Orang Lain. Sebab apa, hati ini selalu bisa dikompromi. Tapi itu salah - setidaknya salah menurut saya pribadi. Ada hal yang membuat kita terkadang terlalu memikirkan orang lain. Tapi sebaiknya hati sendiri jangan diabaikan.
Misalnya :
Ketika anda dihadapkan dengan keadaan dimana orang lain membuat fokus anda tertuju padanya. Apa yang ia minta dari anda akan anda penuhi. Dan apapun kesalahannya akan anda maafkan. Ya, anda sedang jatuh cinta. Tapi ingat, pepatah lama lebih sering benar "Cinta itu buta". Ya, kini anda jatuh cinta padanya. Hati anda selalu memaklumi dan secara otomatis memiliki kadar kesabaran lebih tinggi dari biasanya. Kata-katanya selalu benar dan tidak satu pun kesalahan yang tak dimaafkan oleh hati anda.
Anda tahu apa yang sedang anda lakukan? Betul sekali, anda lebih nyaman Berdamai dengan Hati Sendiri. Hati anda selalu saja berkata, "tidak apa-apa. Barangkali ketika aku memaafkannya dia akan berubah dan tidak mengulangi kesalahannya." atau "tidak apa-apa. Barangkali dia sedang lalai atau lupa. Semoga saja dengan aku memakluminya dia akan berubah dan tidak mengulangi kesalahannya." dan tidak apa-apa lainnya...
Anda adalah manusia biasa yang memiliki perasaan yang sama. Yang juga harus dimengerti oleh orang lain. Bukan berarti saya mengajarkan anda sekalian untuk egois dan jauh dari sifat pengertian. Bukan itu. Yang saya maksudkan di sini ialah kemampuan anda dalam mengolah hati anda secara tegas dan benar lebih baik ketimbang anda terus-terusan berkompromi dengan hal yang selalu saja menyakitkan hati.
Mungkin untuk sekali dua kali anda dapat Berdamai dengan Hati Sendiri itu jauh diperlukan saat ini. Namun, ketika hal itu malah membuat anda semakin terpuruk saja, tinggalkan. Langkah yang anda butuhkan adalah menghormati hati anda dan Berdamai dengan Hati Orang Lain. Katakan, "cukup. Jika kau terus menerus tidak tegas terhadapku dan juga tidak mengerti posisiku saat ini, silakan cari orang lain. Terimakasih"
*Pilih Mencintai Diri Sendiri atau Mencintai Orang Lain ??*
Dalam beberapa kasus, mencintai diri sendiri itu tidak baik karena tergolong egois, individualis, dan bisa jadi takabur. Bukan itu yang akan saya bahas. Begitu pun dengan mencintai orang lain. Dalam beberapa kasus, mencintai orang lain ialah tindakan agung dan mulia. Tapi... tentu saja dengan cara yang benar. Ada saat dimana porsi mencintai diri sendiri dengan mencintai orang lain itu seimbang, 50:50.
"Cintai sekelilingmu, maka alam semesta mencintaimu," begitu katanya.
Lantas, dengan kita sibuk mencintai orang lain, apakah cinta untuk diri ini pantas untuk diabaikan??
Misalnya :
Ketika anda dihadapkan dengan keadaan dimana bayangan dirinya selalu saja menari-nari di kepala anda. Tidak sekalipun anda lupa mengulang kata-katanya. Setiap kejadian anda kait-kaitkan dengannya. Apapun yang terjadi antara anda dengan doi adalah suatu kebetulan yang apik. Lebih dari itu, bahkan anda telah berubah menjadi seorang yang rajin membaca, membaca history chat dengannya. Apa yang doi suka, anda juga menyukainya padahal dulu anda membenci hal itu.
Ya, anda sedang jatuh cinta. Tapi ingat, pepatah lama lebih sering benar "Cinta itu buta". Ya, kini anda jatuh cinta padanya.
Apakah anda termasuk orang yang senang sekali memberikan hadiah pada doi, padahal bulan sebelumnya anda mati-matian mengirit uang gaji anda agar bisa melunasi cicilan motor anda. Anda merasa rejeki anda lebih lapang setelah bertemu dengannya. Atau anda termasuk orang yang menjadi rajin mengkonsumsi informasi terkini agar anda jauh dari kehabisan topik bahasan saat berbicara dengannya. Saya tebak anda juga sudah sembuh dari penyakit lupa anda. Anda ingat betul kapan anda pertama kali kencan dengannya di tanggal 25 Mei 2012 pukul 19.10 di salah satu mall di Jakarta, dan anda ingat betul pakaian warna apa yang dikenakannya waktu itu, dan wangi parfumnya hingga sekarang masih melekat kuat di pikiran anda. Dan lebih parahnya lagi, anda kini berbakat jadi sekertaris pribadi doi. Anda selalu tepat waktu mengingatkannya makan dan tidur, begitu pula saat bangun tidur. Anda selalu tahu tugas kantor apa saja yang belum dikerjakan doi. Anda pun tahu jadwal doi belanja bulanan atau jadwal doi bermain futsal bersama teman-temannya. Dan saya beri anda selamat !! Anda berubah menjadi orang yang mengagumkan !! Setidaknya kini anda bukan diri anda yang dulu lagi.
Dulu anda benci olahraga. Kini anda mati-matian belajar taekwondo agar doi terpukau. Dulu anda selalu hadir di setiap acara kumpul di kamar sahabat-sahabat anda dengan segelas sirup jeruk, sepiring gorengan, dan semangkuk mie ayam. Anda akan tertawa terbahak-bahak sampai menangis karna kelucuan sahabat anda. Kini sirup jeruk, sepiring gorengan, dan semangkuk mie ayam itu telah berubah menjadi ayam goreng KFC atau seloyang Pizza Hut serta Chocholate Milkshake. Tawa anda yang terbahak-bahak itu kini berubah menjadi senyuman yang elegan. Dulu anda membeli baju dan sepatu saat lebaran saja. Kini setiap akan kencan dengan doi, sehari sebelumnya anda akan sibuk mematut-matut diri di depan kaca ruang ganti sebuah department store. Betapa mengagumkan anda !! Perubahan anda sungguh pesat !!
Tapi sadarkah anda, dalam diri anda ada rasa lelah yang tidak pernah anda sadari. Ya, lelah menjadi orang lain. Karna apa? Karna anda sibuk memantaskan diri untuk si doi dan karna anda takut doi akan meninggalkan anda hanya karna anda tidak bisa meninggalkan kebiasaan lama anda yang menurut anda bukan tipe yang doi suka. Ada keterpaksaan yang ditutup rapi dengan gengsi tinggi anda pada doi. Hormon anda sungguh membantu anda berubah dengan baik walaupun dengan napas yang tersengal-sengal.
Adakah cara lebih baik? Ada. Jadilah diri sendiri. Cintai dirimu sendiri apa adanya. Anda tidak perlu mengubah diri anda menjadi jetset untuk menarik perhatiannya. Setiap manusia punya caranya masing-masing untuk bisa menemukan belahan jiwa, dan tanpa anda tahu setiap pribadi sudah sepaket dengan kemampuan yang mengagumkan menarik perhatian lawan jenisnya.
Bukan berarti jalan yang sudah anda pilih sekarang ini salah anda jalani. Jalani selama anda mampu untuk merangkainya menjadi kisah hidup paling indah yang anda pernah lakukan. Jalani selama anda tidak merugikan orang lain. Jalani selama anda tidak menjadi gila karenanya...
For the last...
Jalan mana yang anda pilih ???

-Eswe 22th-
Written on the edge of Niagara Falls


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Followers