Selasa, 02 Desember 2014

The Child - Misi Mulia Seumur Hidup Christopher Creighton


Ini malam keduaku tidak melihatnya diantara jajaran buku-buku yang sudah usang. Ya, dia adalah anggota baru dari buku-buku yang aku miliki. Memang tak banyak aku memiliki koleksi buku. Padahal membaca buatku adalah cara terbaik menghabiskan waktu berjam-jam di bis dengan keren. Hahhaha... 
Aku punya kebiasaan unik, yang mana membaca bagiku tak harus dari buku yang aku beli. Aku terbiasa meminjam koleksi buku kawan. Tentunya hal ini punya banyak alasan. Selain karna misi pengiritan yang efektif, meminjam buku tak akan membuatku  merasa kehilangan ketika sebuah buku yang telah mencuri hatiku tak ada dalam genggamanku. Ya, betapapun aku cinta pada sebuah buku pada akhirnya buku itu harus kembali pada pemiliknya.
The Child - buku yang baru sebentar saja berada dalam genggamanku. Ketika diri ini masih cinta, aku harus merelakannya menjalankan misi mulia. Membuat kawanku gemar membaca. Masih teringat jelas ketika aku capture buku The Child diantara tumpukan novel di Gramedia Cinere pada kawanku Husein. Aku katakan bahwa aku penasaran pada buku ini, dan aku berniat meminjamnya ketika teman ku yang book addict telah memilikinya. Ya, seperti biasa tidak membelinya.
Selang waktu berlalu ketika Husein datang ke Jakarta. Dia coba mampir ke toko buku, tapi tak mendapatkannya karna stok habis. Aku tidak mengenal Husein sebagai orang yang gemar membaca. Tapi rasa penasarannya yang tinggi pada The Child yang akhirnya membuatku berniat membelinya. 
Aku cari di beberapa Gramedia memang stok kosong. Ada perasaan kecewa ketika tak menemukannya. Lalu, aku coba ke Gramedia Cinere lagi. Tempat pertama kali aku melihatnya. Pertama kali bertemu The Child. Aku mencoba mencari di rak yang dulu ia bertengger indah. Tapi aku tak menemukannya. Sampai pada akhirnya muncul perasaan menyesal kenapa tidak membelinya dari dulu. Aku coba bertanya pada pramuniaga. Mencarinya di search engine, lagi-lagi tak menemukannya. 
Seorang gadis mungkin melihatku sedari tadi yang tampak seperti orang yang benar-benar sedang mencari. "Tadi saya liat di rak sebelah novel Percy Jackson," ungkapnya. "Bener The Child?" tanyaku. "Iya, yang gambarnya anak kecil kan?" gadis itu meyakinkan. Aku segera meluncur ke arah rak, "Makasih mbak..." 
Ya, dia ada. hanya tersisa 5 eksemplar. Dengan mantap aku mengambilnya dan aku dekap erat. Seperti mendekap seseorang yang telah lama pergi. Perasaan yang amat sangat bersyukur sekaligus riang bukan main. Aku telah memiliki teman baru, dan aku sangat tidak sabar untuk mendengarkan kisahnya. Ya, kisah seorang anak bernama Christopher Creighton.
Hari ke hari, dengan sabar dan antusias, aku mendengar sepenggal demi sepenggal kisah yang menjadi rangkaian cerita hidup paling menakjubkan seorang anak yang masih berusia belasan tahun. Ketika dia menjalankan misi yang diberikan pimpinannya hanya seorang diri. Tanpa tim dan bukan lagi untuk kepentingan kelompok. Tapi segala apa yang dilakukan adalah untuk negaranya. Negara Inggris yang tengah berada dalam kemelut Perang Dunia II. Anak belasan tahun yang dengan kecerdasannya dapat menyelesaikan misi ditengah-tengah kekejaman rezim Hitler. Anak belasan tahun yang berkawan dengan suara bom peperangan, peluru-peluru, deruman tank-tank, darah-darah korban, penyiksaan intelijen, hingga prajurit-prajurit tangguh yang sebenarnya jauh lebih tua darinya. Namun Christopher tetap anak remaja biasa. Yang butuh mencintai dan dicintai seorang Patricia. Gadis yang lebih tua darinya.
Aku mengenal Christopher sebagai orang yang melakukan sesuatu dengan nurani. Segalanya perlu pertimbangan moral kemanusiaan. Walaupun musuh, jika orang tersebut tak bersalah apa-apa, Christopher tak akan tega menyakitinya. Walaupun ia berhadapan dengan keharusan membunuh, tetap saja rasa bersalah dalam dirinya berkecamuk hebat. Christopher tidak dilahirkan sebagai pembunuh berdarah dingin. Bukan sebagai intelijen biasa. Dia dilatih dan dibentuk menjadi seorang intelijen yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Aku belajar banyak darinya. Tentang persahabatan, keluarga, kerabat, bahkan hubungannya dengan Mr. Churchill seperti anak dengan orang tua. Kepercayaan, kejujuran, keterbukaan dan komitmenlah yang membuat mereka menyelesaikan misinya dengan baik.
Kini Christopher dan aku telah menjadi teman baik. Aku titahkan padanya sebuah misi mulia seumur hidup. Ya, membuat kawanku Husein menjadi gemar membaca. Setelah itu, aku perintahkan misi lanjutan untuk membuat orang-orang disekeliling kawanku Husein ikut gemar membaca. Misi yang membawa Christopher dan aku bertemu pada persimpangan jalan di hari kepulanganku nanti. Ya, hari dimana manusia selalu bersama dengan amal, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang sholeh.
"Aku memerintahkanmu dalam misi paling mulia sedunia. Buat alam semesta gemar mempelajari ilmu pengetahuan dari kisah-kisahmu. Atau kisah teman-temanmu sewaktu kau bertengger di rak buku Gramedia. Oleh karna itu, tugasmu untuk terlihat menarik untuk dibaca. Temani ia hingga ia mencintaimu sama seperti aku mencintaimu. Mungkin di awal pertemuan kalian akan berlangsung tidak menyenangkan. Mungkin saja ia mengacuhkanmu dalam beberapa waktu. Tapi jangan menyerah Christopher. Aku percaya kau selalu punya cara untuk menyelesaikan misi mu dengan baik. Tenang saja, teman-temannya mungkin akan meminjammu darinya. Maka jalankanlah misi lanjutanmu itu. Jika temannya tidak memperlakukanmu dengan baik, pulanglah padanya. Aku mempercayakannya sebagai rumah kedua bagimu. Tapi jika ia sendiri yang tidak memperlakukanmu dengan baik, maka pulanglah padaku. Rumahmu di sini selalu terbuka.
Ingat Christopher, misi mu kali ini adalah misi mulia seumur hidup. Jadilah berguna bagi alam semesta..."

-Eswe 21th-
London, Inggris

1 komentar:

Dilla Alfiani at: 30 April 2017 pukul 22.52 mengatakan...

OMG! first time gue nemu buku itu juga di gramedia cinere. karena gue les di sebrang cinere mall, akhirnya gue cuma numpang baca disana. tapi belum sempet selesai baca. Dan skrg lagi nyari2 file pdf online nya belum nemu-nemu. kalo lo punya linknya kabarin plisss. thank you :D

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Followers