Seorang gadis yang kupikir dia menirumu...
Dia lebih muda, tapi nasihat-nasihatnya lebih bijaksana dari syair seorang pujangga...
Dia menirumu...
Mata besarnya selalu terpancar sinar kebahagiaan musim semi...
Dia menirumu...
Celoteh-celoteh jenakanya selalu ringan dan menyejukkan bagai mata air pagi hari...
Dia menirumu...
Kobaran semangat yang tak pernah padam laksana laut api abadi...
Dia menirumu...
Keingintahuan akan dunia luas yang membukakan mata orang-orang disekitarnya...
Dia menirumu...
Gaya bicara yang tegas, lengkungan senyum tulus, perhatian lembut...
Dia menirumu...
Sikap pemimpin gagah melindungi yang benar...
Dia menirumu...
Kemampuan doa dan pengharapan seluas dunia yang selalu terbentang...
Dia menirumu...
Aku tidak mengenalnya demikian itu sebelum ini, sebelum ia banyak belajar padamu. Kurasa...
Kesabaran atas tekanan-tekanan disekitarnya...
Kesempatan yang selalu ia berikan dalam misi perdamaian...
Kemuliaan maaf atas segala fitnah, dan permintaan maaf atas segala kesalahannya...
Kasih sayang dan kelembutan yang mengalir deras dari hati besarnya...
Tangisan yang selalu ia sembunyikan diantara kedua lututnya sendiri...
Luka yang selalu ia tutupi dengan senyum anggun...
Berat beban yang di panggulnya tertutupi oleh langkah tegap dan mantap...
Kekecewaan yang hanya bisa ia sembunyikan di gelapnya ruang menjelang tidur...
Kurasa dia benar-benar menirumu...
0 komentar:
Posting Komentar